Mengidentifikasi Masalah-Masalah Yang Ada Di Pasar Tradisional Pamotan

Namaku Dita Aurelia Putri bersama temanku Anik Hidayati,  yang saat ini sedang belajar pengamatan sosiologi tentang pasar tradisional. Yang sedang berkunjung di pasar tradisional pamotan. Saat itu pagi hari, Sabtu 06 Agustus 2022 kami berdua berangkat pukul 07.30 wib sampai siang.

Biasanya saya sendiri kerap berkunjung di Pasar Jetak Desa Kepohagung Pamotan. Sebuah pasar desa yang lokasinya berada di sebelah selatan barat daya pasar pamotan. Namun kali ini kami berdua berkunjung di Pasar Tradisional Pamotan. Alasan kami cukup moderat, karena pada hari sabtu pasar jetak tidak buka dan hanya buka pada hari senin dan kamis saja. 

Dalam hal ini juga saya menemuka beberapa masalah fisik pasar tradisional Pamotan, yaitu sebagai berikut:
:
              1. Akses jalan

( Fotografer: Dita Aurelia Putri

Akses jalan yang sempit juga menjadi masalah karena dengan banyaknya masyarakat yang berbelanja akan mempersempit jalannya

2. Bangunan atau toko

( Fotografer: Dita Aurelia Putri)

Bangunan toko layak untuk dijadikan tempat pedagang berjualan, tetapi ada toko yang sudah lama sehingga catnya memudar. Walaupun begitu bangunan-bangunan ini masih bagus untuk dipakai pedagang berjualan.

3.Layanan Kantor
(Fotografer: Dita Aurelia Putri)

4. Selokan atau sanitasi
(Fotografer: Dita Aurelia Putri)

Selokan atau sanitasi dipinggir-pinggir toko atau pedagang ini ditutupi, sehingga airnya tetap dapat mengalir dan tidak tersumbat sampah dari pedagang maupun pengunjung yang berbelanja. 

5. Pedagang Lesehan
(Fotografer: Dita Aurelia Putri)

Pedagang lesehan ini sama dengan pedagang biasanya namun yang membedakan hanyalah letak penjualannya. Jika pedagang biasanya di ruko/toko dan beralaskan meja, pedagang lesehan ini hanya beralaskan terpal.

6. Penataan Barang Dagangan


(Fotografer: Dita Aurelia Putri)

Dari hasil observasi saya dan teman saya di pasar tradisional Pamotan beberapa penataan barang dagangan rapi pada bagian pedagang kemasan, pakaian dan untuk sayuran, daging dan lainnya sudah rapi namun masih perlu ditata.

7. Jaringan Listrik
(Fotografer: Dwi Kurniati)

6. Wastafel
(Fotografer: Anik Hidayati)

Wastafel berada didekat parkir atau kantor. Namun ini tidak bisa digunakan.

9. Kamar mandi/WC
(Fotografer: Anik Hidayati)

Kamar mandi atau WC ini terletak di dalam pasar.

10. Parkir
(Fotografer: Anik Hidayati)

Tempat parkir ini ada yang didalam pasar dan diluar pasar. Tempat parkir ini tidak resmi tetapi kendaraan bisa terjaga karena ada yang menjaga motor kita yang diparkir dan kita juga perlu membayar parkir tersebut.

11. Jasa/kurir Pembawa Barang
(Fotografer: Dita Aurelia Putri)

Jasa/kurir pembawa barang ini dapat membantu pedagang membawakan barangnya yang berat atau banyak agar berada ditokonya Yang jauh maupun dekat didalam pasar.

12. Tempat sampah sementara
(Fotografer: Dita Aurelia Putri)


(Fotografer: Dita Aurelia Putri)

Tempat sampah sementara ini berada di pinggir-pinggir pedagang walaupun tidak semua ada. Hal ini juga dapat mengurai pembuangan sampah sembarangan jika terdapat tempat sampah. Tempat sampah ini ada yang bekas buah (krat). Agar dapat berfungsi dan tidak dibuang sia-sia.

13. Tempat Sampah Pembuangan
(Fotografer : Dita Aurelia Putri)

Tempat sampah pembuangan ini berada dipojok pasar.

14. Jarak Antar Toko, Pedagang Lesehan

(Fotografer: Dita Aurelia Putri)

Untuk jarak antar toko hanya berjarak bangunannya (tembok), sedangkan pedagang lesehan jaraknya bisa dilewati pejalan kaki.

15. Keadaan Produk Kemasan
( Fotografer: Anik Hidayati)

Keadaan produk kemasan lebih rapi dan juga tertata dengan baik.

16. Fashion Pedagang
( Fotografer : Dita Aurelia Putri)

Fashion Pedagang nya baik ada yang memakai daster dan juga celemek. Banyak dari mereka yang memakai hijab.

17. Kebersihan Toko Pedagang Lesehan


( Fotografer Dita Aurelia Putri)

Kebersihan pada toko pedagang lesehan tidak rapi karena ada sampah yang tidak di masukan ke tempat semestinya. Namun ada juga yang bersih.

18. Fasilitas Pemadam Kebakaran
(Fotografer:Anik Hidayati)

Fasilitas Pemadam Kebakaran ini berada di kantor yang terletak didepan dekat parkiran.

19. Tatapan Pedagang


( Fotografer: Dita Aurelia Putri)

Tatapan Pedagang ke pelanggan ramah seperti pedagang biasanya.

20. Resapan/Selokan
(Fotografer: Anik Hidayati)

Resapan/selokan yang berada di pinggir pasar ini kotor dan perlu dibersihkan. Sehingga aliran airnya tersumbat oleh sampah yang menumpuk.

21.Transportasi Umum

( Fotografer: Dita Aurelia Putri)

Transportasi umum ini ada beberapa yaitu: becak , dokar, dan motor. Tetapi lebih banyak menggunakan motor.




Berdasarkan data hasil pengamatan pasar tradisional pamotan dalam bentuk foto, dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut; 

1. Pasar tradisional pamotan masih tampak terlihat kumuh. adapun kekumuhan tersrbut dapat dilihat diantaranya; Akses jalan, Pedagang lesehan, Kamar mandi atau WC   
Parkir, Tempat sampah pembuangan, Jarak antartoko atau pedagang lesehan, Kebersihan toko pedagang lesehan, Resapan atau selokan.   

2. Pasar tradisional pamotan masih ditemukan keadaan yang tidak nyaman, diantarnya; Bangunan dan toko, Layanan kantor, Pedagang lesehan, Jaringan listrik, Wastafel, Parkir, Tempat sampah sementara, Tempat sampah pembuangan, Jarak antartoko atau pedagang lesehan, Kebersihan toko pedagang lesehan, Resapan atau selokan, Transportasi umum, Aroma.

3. Pasar tradisional pamotan tidak terdapat; Kuli (Pungutan Liar), Denah Tata Ruang Pasar (Papan Informasi), Layanan Kesehatan, Label, Harga dan Kompoi Gizi, Informasi Harga Produk   

4. Pasar tradisional pamotan masih ditemukan pungutan liar dintaranya pada Parkir dan Kamar mandi atau WC.



Dita Aurelia Putri 
XII IPS 4



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transkrip Wawancara: Konflik sosial di era pandemi Covid 19

Perubahan Sosial Masyarakat Pantai Wisata KarangJahe