PENGARUH WISATA PANTAI KARANG JAHE, DALAM PERUBAHAN SOSIAL DESA PUNJULHARJO
Dan yaps! Pada pukul 07.10 semua siswa tengah berkumpul di depan ruang waka untuk mendapat pengarahan dari Bapak Suhadi sebagai guru mapel sosiologi kami mengenai kegiatan learning tour yang akan dilaksanakan. Mulai dari bagaimana kita harus menjaga sikap disana dan kegiatan apa saja yang kita akan lakukan di Desa Punjulharjo. Oh iya jangan lupa sebelum berangkat kami berdoa terlebih dahulu yang dipandu atau dibimbing oleh Ibu Indarti sekalu guru mapel sosiologi juga.
Dan pengarahan itu selesai pukul 07.36 selanjutnya semua siswa di minta untuk naik bus yang sudah ditentukan dan kelas kami mendapat bus nomor 7 dan 8. Pukul 07.40 memulai kami semua memulai perjalanan, dan sekitar pukul 08.06 kami sampai ditempat tujuan. Huh! Tidak lelah namun saya harus siap mengemban tugas sebagai notulen.
Setelah perjalanan yang kami tempuh sekitar 25 menit. Bus 7 yang saya tumpangi tiba di Situs Perahu Kuno lebih awal, sehingga kita bisa memfoto objek lebih awal dari yang lainya. Tidak lama kemudian bus-bus lainya mulai sampai dan siswa siswi mulai memenuhi tempat.
Kemudian kami semua diberi informasi dan diceritakan tentang sedikit sejarah dari situs perahu kuno. Disitulah saya notulen, videografer dan photograper memulai memcatat, memvideo dan memfoto.
Informasi yang saya catat dan browsing sebagai notulen yaitu 'Pada 26 Juli 2008, ketika penduduk desa Punjulharjo tanpa sengaja menemukan bangkai perahu pada kedalaman dua meter dalam posisi membujur timur-barat, saat hendak menggali tanah untuk membuat tambak garam. Awalnya penemuan ini diperkirakan pada masa Majapahit namun setelah melalui kajian carbon dating hasilnya menunjukkan bahwa kapal tersebut berasal dari abad ke-7 Masehi, lebih tua dari Candi Borobudur yang baru dibangun sekitar abad ke-9 Masehi. Hal itu membuktikan bahwa negeri ini sebenarnya telah memiliki kekuatan yang besar dan cukup diperhitungkan pada masa lalu dalam membangun peradaban bangsa. Masa itu sezaman dengan awal perkembangan Mataram kuno di Jawa dan awal masa Sriwijaya di Sumatra.
Di dalam perahu yang masih berbentuk utuh dan kondisinya lengkap itu juga ditemukan kepala arca wanita berparas etnis Tionghoa yang terbuat dari batu, patahan tongkat kayu sepanjang sekitar 40 sentimeter, tulang manusia, dan sejumlah peralatan dapur.' Dari sumber liputan6
Untuk lebih lengkapnya di Punjulharjo
Selain itu, pengelola situs perahu kuno juga menjelaskan tentang peralatan yang digunakan diperahu tersebut.
Sebelum kami meninggalkan Situs Perahu Kuno tertua di Indonesia kami berfoto terlebih dahulu dengan pengelolanya sebagai kenang-kenangan bagi kami. Karena telah mengunjungi Situs Perahu Kuno.
Dan selanjutnya kami diberitahu mengenai rumah masyarakat yang akan kami wawancarai dan kelompok kami mendapat tokoh masyarakat yaitu Bapak Ubaidillah selaku Pak Camat yang merupakan tokoh masyarakat Desa Punjulharjo.
Dan ketika kami tiba di rumah Bapak Ubaidillah kami disambut ramah oleh Ibu Dewi yang merupakan istri dari Bapak Ubaidillah. Yang menggantikan Bapak Ubaidillah yang sedang ada urusan lainnya. Dan Ibu Dewi ini juga merupakan seorang guru jadi kami bisa mudah berinteraksi dengan beliau. Sebelum memulai wawancaranya kami diberi jajan oleh Ibu Dewi dengan melakukan reading terlebih dahulu. Setelah beberapa menit kami memulai wawancaranya dengan baik sampai kami menghabiskan waktu terlalu lama hingga ditunggu oleh teman-teman kami dari kelompok lainya. Dan kami juga belum selesai melakukan wawancaranya.
Foto dengan Ibu Dewi selaku tokoh masyarakat
Oh ya! Tidak lupa kami melakukan foto terlebih dahulu sebelum berpamitan dengan Ibu Dewi. Dan selanjutnya kami semua pergi ke Balaidesa untuk sarasehan walaupun kami telat, hingga tidak dapat tempat untuk merekam kegiatan sarasehan tersebut.
Kegiatan sarasehan ini menyampaikan banyak hal namun sayangnya kelompok kami terlambat datang. Singkatnya, saya mencari tempat kosong untuk merekam sebagai tugas film dokumenternya. Yah, walaupun cuma sedikit.
Setelah sarasehan kami selesai melakukan kegiatan dan akan berwisata di Pantai Karang Jahe.
Foto dari Ellya Mafazatun NikmahTepat pukul 11.50 kami tiba di pantai. Dan kami mulai makan, yaps! Untuk mengisi perut kami yang lapar. Dengan meneduh dipinggir-pinggir pantai dengan menikmati suasananya. Dan juga beberapa dari kami memesan minuman pedagang disana.
Setelah selesai kami mengganti baju bebas agar bisa foto dengan nyaman. Dan tidak lupa kami sholat dhuhur bersama-sama dimusola yang ada.
Kami semua memisah dari kelompok untuk menghibur diri dipantai. Untuk merefreshkan pikiran.
Dan pada pukul 14.00 kami semua pulang dengan menaiki bus yang sesuai dengan tadi. Setelah sampai di sekolahan SMA N 1 PAMOTAN kami langsung pulang dan beristirahat dirumah.
Dan itulah kegiatan kami Kelompok 11 dari kelas XII IPS 4 selama learning tour di Desa Punjulharjo, sekian terimakasih telah sempat membaca artikel singkat ini.
Penulis,
Dita Aurelia Putri
Komentar
Posting Komentar